Traveling with baby: Singapore






“Ngapain ngajak bayi belum 1 tahun traveling ke luar negri? Belum inget. Kasian malah nanti capek. Banyak virus dari orang asing.”
“Makannya nanti malah repot. Belum lagi kalau buang air, ganti popok, dll.”
“Nanti jam tidurnya berantakan.”

Okay mama-mama, aku akan cerita soal pengalaman, serta tips and trick aku ke Singapura dengan bayiku. Semoga tulisan ini bisa membantu mamak-mamak menghadapi typical comments dari orang yang sangat perhatian terhadap kita 🤗🤗 seperti di atas.  


Why Singapore?

  1. Singapura masih di dalam wilayah Asia Tenggara yang suhu udara dan food culture-nya gak jauh beda dengan Indonesia. Jadi, masih nyaman. Dan, insyaAllah gak perlu takut ada resiko akibat adaptasi suhu atau rasa makanan untuk bayi.
  2. Singapura merupakan negara maju yang super kids and baby friendly. Jadi, kita benar-benar merasa dimanjakan dengan fasilitas publik, terutama untuk bayi. 
  3. Perjalanan ke Singapura tidak terlalu lama. Ini sangat ideal bagi orang tua yang ingin tau serba serbi kebiasaan bayi selama di pesawat.
  4. Singapura adalah negara yang sangat inklusif dan multikultural. Jadi, anak juga bisa melihat bahwa manusia itu bermacam-macam: ada yang sipit, ada yang hitam, ada yang kecil, ada yang besar, dsb.
  5. Banyak tempat wisata gratis namun edukatif buat anak-anak.
  6. Bukan negara sendiri. Karena kita jadi orang asing, otomatis jadi lebih bonding dengan suami dan anak yang menjadi orang paling kita kenal. 
  7. Segala kebutuhan selama di Singapura bisa disiapkan dari Indonesia. Mulai dari transportasi, makan, hotel, tiket ke wahana/museum/dll., sampai pelengkap perjalanan ada di Traveloka. Harganya pun cenderung lebih murah dibandingkan kalau kita membeli langsung di lokasi.
  8. Lumayan terjangkau, mirip-mirip kayak ke Bali. Kalau Bali kan vibes-nya couple banget. Nah, kalau Singapura ini family banget. Terbukti selama aku disana, hampir selalu ketemu orang Indonesia yang membawa anak.

Why I think traveling with a baby is a good decision? 

  • Yang namanya mama-mama pasti butuh refreshing karena lelah dengan rutinitas harian. Jadi ibu, istri dan pekerja, atau mengurus rumah tangga. Traveling bisa jadi salah satu pilihan supaya mama-mama tetap sehat jiwa dan raga.
  • Meningkatkan kekompakkan dan kemampuan organisasi dengan suami. Mulai dari mengatur budget, pembagian tugas selama perjalanan, waktu yang ideal, dan juga mengatur emosi saat keadaan tidak sesuai rencana.
  • Menjadi memori yang bisa diceritakan ke anak saat ia sudah mengerti. Supaya anak merasa kehadirannya lebih berarti, apalagi dengan foto-foto yg ciamik.
  • Setiap detik saat traveling menjadi quality time bersama keluarga kecil 🤗🤗.

When is the right time to travel with a baby?

  • Usia bayi: Sebetulnya tentatif ya. Masing-masing orang punya level kesiapan yang berbeda. Ada yang siap ribet, ada yang nggak (takut malah jadi stress nantinya). Tapi, menurutku paling tepat itu saat bayi sekitar 1 tahun. Dia sudah mulai bisa makan seperti orang tuanya sehingga kita tidak perlu bawa tas makanan bayi kemana-mana. Bayi pun sudah mulai bisa dilepas, diajak bercanda, dan biasanya lagi senang-senangnya mengeksplor. Pluuuus ... selalu dapet fasilitas prioritas dan gratis masuk ke arena hiburan hehe (ini nih yang bikin mamak happy).
  • Tanggal : Menurutku bulan yang tepat itu November, belum terlalu sering hujan. Cenderung sering berawan, jadi adem. Selain itu, banyak promo tiket murah untuk pesawat.


What to prepare?

Itinerary

Sebagai contekan untuk mama-mama yang sedang mempertimbangkan liburan ke Singapura bersama bayi, berikut itinerary aku selama di sana.



Budget

Ini yang paling pertama harus dipertimbangkan ya. Menurutku, 3 hari 2 malam di Singapura dengan budget kurang lebih Rp 10.000.000 juta untuk bertiga itu cukup ideal, bisa bikin happy dan gak berlebihan. Berikut rinciannya:

 HOTEL (Grand Central Orchard 2 JT)

  • Waktu itu aku dapet promo epicsale-nya Traveloka. Per malam kami bayar sekitar Rp 900.000 tanpa sarapan (diskon 40% dari harga normal).
  • Preference aku saat pilih hotel itu yang pasti dekat stasiun MRT dan tempat-tempat yang mau aku kunjungi. Selain itu kebersihan, fasilitas air minum, dan kamar mandi yang proper untuk bayi.
  • Alhamdulillah happy banget di Hotel Grand Central :
    • Dekat stasiun MRT Somerset atau Dhoby Ghout. Jalan kaki kira-kira 5-10 menit lah dengan membawa stroller
    • Bukan hotel yang instagramable atau kekinian. Cenderung tua, tapi cukup proper buat bayi atau toddler, dan sungguh fungsional tepat guna! Kayak dia ngerti banget kebutuhanku. Area sekitar kasurnya karpet dan di depan toiletnya itu parquet. Standar sih sebenernya, tapi aku benar-benar perhatiin. Aku kurang suka kalau seluruhnya karpet, apalagi di depan toilet. Atau, kalau seluruhnya parquet, jadi di sekitar kasur keras yang gak aman buat anak). Kamar mandinya gak sempit dan pembatasnya serba kaca. Jadi kalo aku mandi anakku bisa intip dan tau aku ada di sekitar dia. Shower-nya pun pake grohe. Jadi, semprotannya enak banget, pas buat bayi hehe. Peletakan barang-barang di kamar juga aman buat bayi. Meja-mejanya tinggi dan gak ada printilan kayak lampu atau ujung meja yang membahayakan.
    • Fasilitas di kamar ada setrikaan yang beneran ada semprotannya. Suamiku maunya baju rapi disetrika yang pake semprotan. Mama-mama juga bisa nyetrika kerudung kaan. Ada water dispenser juga untuk air panas, dingin dan hangat yang nempel di tembok dan posisinya di atas. Jadi aman banget,  gak mungkin terpegang oleh bayi. Lalu, colokan listriknya ada yang bisa buat colokan Indonesia dan letaknya pun bukan di area yang bisa dijangkau bayi.
    • Staf hotelnya ramah semua. Saat tiba, aku langsung dilayani pakai Bahasa Indonesia. Baby-ku juga happy karena dikasih lolipop walaupun cuma buat mainan. Kami juga diberi waktu tambahan untuk checkout sampai jam 1 siang.

PESAWAT (Singapore Airlines 5 JT)

  • Untuk pilihan maskapai, aku pilih yang cukup nyaman. Ke Singapura cukup naik kelas ekonomi. Kenapa SQ? Karena kebersihan dan keamanan lebih terjamin dibanding penerbangan lowcost seperti Air Asia atau Lion Air. Selain itu, maskapai premium seperti SQ biasanya sudah tersortir typical penumpang dan manajemennya. Suami juga insecure karena kasus kecelakaan pesawat persentasenya lebih tinggi pada maskapai lowfare. Lagipula gak ribet karena harga sudah termasuk bagasi dan makan. Paling cuma beda Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 dengan penerbangan lowcost. 
  • Waktu itu belinya di Traveloka karena sering banget promo. Yaa ... minimal lebih murah Rp 500.000 per transaksi. Lumayan kaaan.
  • Untuk jam penerbangan berangkat dan pulang aku pilih jam-jam magrib. Jadi, makan malam di pesawat. Sampai tempat tujuan bayi tinggal minum ASI kemudian tidur (bayiku biasa tidur sekitar jam 9-11 malam).



EXPERIENCE (Sweet Escape dan Jewel 2JT)

  • Central Public Library (Gratis)

Happy banget perpustakaan anaknya bagus. Bukunya banyak dan anak bisa bebas pilih, dekorasinya super 💕. Yang aku bilang Singapura itu inklusif, jadi bukunya dari berbagai bahasa dan pengunjungnya pun menggunakan berbagai macam bahasa. 

Lalu, ada parents room. Jadi, suami bisa ikutan masuk. Kemarin setelah baby puas main-main, aku minta bukain parents room untuk menyusui.

  • Garden by The Bays (Rp 900.000)
Aku cuma jalan-jalan di sekitarnya, gratis. Aku hanya bayar untuk sewa jasa Sweet Escape untuk dokumentasiin momen-momen. Aku sendiri udah pernah ke Flower Dome atau Skywalk. Super bagus sih. Tapi ya menurut aku gak worth buat bayi yang lagi seneng mengeksplor. Malah stres nanti karena dia gak boleh sentuh ini itu. Apalagi bayi belum inget. Jadi, daripada bayar untuk tiket-tiket, aku pilih foto-foto yg ciamiklah. Lagipula, baby-ku happy strolling around lihat banyak orang-orang. 

Karena aku gak ada Paypal, aku sewa jasa Sweet Escape untuk 1 sesi di Traveloka. Harganya sekitar Rp 1.200.000 buat 1 jam dan 30 foto. Penawaran dari Traveloka untuk paket foto ini sudah termasuk tiket masuk ke Flower Dome untuk fotografernya, loh.  Kira-kira seharga Rp 200.000. Aku pakai promo code Traveloka dan dapet diskon 30%. Jadi bayarnya sekitar Rp 900.000 aja, wkwk. AlhamdulillahKalau bayar langsung ke Sweet Escape, harga per 1 jam adalah 100 USD. 

  • Jacob Ballas Children’s Garden (Rp 900.00)
Ini ada di area Singapore Botanic Gardens dan free entry juga. Playground-nya luas dan lengkap. Bayi bisa mengasah kemampuan sensorik, motorik, dan social skill karena banyak anak-anak lain. Bagus buat foto-foto juga. Sayangnya, pas aku kesana hujan, huhu. Padahal, akupun udah bayar buat 1 sesi foto dengan Sweet Escape di sini. Alhasil, kami foto-foto di sekitar China town atas inisiatif fotografer. Sesi foto dia hitung setelah mulai foto bukan sejak ketemu. 

Aku beli paket Sweet Escape juga di Traveloka. Tapi, harganya Rp 1.300.000. Sedikit lebih mahal dari paket yang di Garden by the Bays, dan hanya dapat 20 foto. Oiya, aku pake promo 30% diskon Experience Traveloka. Jadi, aku cuma bayar sekitar Rp 900.000 (harus beda akun ya. Aku pake akun adikku dan pilih booking-nya atas nama aku).

  • Changi Jewel (Rp 300.000)
Nah, di sini kalau cuma buat foto aja sih gratis. Tapi, kalau buat anak-anak, atau untuk lihat air terjun dari atas, dan nemenin anak main, mesti banget ke Canopy Park. Anak-anak pasti happy. Aku lihat banyak anak main perosotan atau fogging-fogging. Sedangkan anakku tidur pulas. Jadilah aku muter-muter quality time berdua dan foto-foto dengan suami sambil nunggu flight kami ke Jakarta. 

Tiket masuk Canopy Park itu murah banget sekitar Rp 40.000. Sedangkan tiket Canopy Bridge Rp 90.000 di Traveloka. Jadi, total aku bayar Rp 300.000 untuk berdua. Harga ini lebih murah di Traveloka daripada di Klook. Tiket Canopy Bridge akhirnya gak aku pake karena cuma nyebrang jembatan dan  mirip Canopy Park. Next time, mending beli tiket Canopy Park aja. 

  • Strolling around (Gratis)
Jalan kaki di Singapura itu enak banget karena public facility-nya dan architecture-nya oke. Jadi, emang pas buat city tour jalan kaki. Kalau mau belanja-belanja juga sekalian sambil jalan kaki. Aku juga sengaja gak ke Pulau Sentosa. Aku pikir mungkin akan balik lagi saat anakku sudah bisa main-main ke waterpark atau zoo. Kemarin itu dalam rangka birthday trip. Jadi aku cari yang deket-deket. Yang penting bayi nyaman dan senang 💕

TRANSPORTASI (Grab, Gojek, MRT Rp 600.000)

  • Grab : 1x dari Changi Airport ke hotel di Orchard. Aku bayar 18 SGD yang kata supirnya sih murah dibanding taksi. Tapi harga ini sama dengan Gojek. 
  • MRT : Aku pakai Jenius BTPN. Tinggal tap tap aja langsung ke-debet dari tabunganku.
  • Gojek : aku naik Gojek 3x karena entah kenapa lebih murah sekitar 3 SGD dari Grab. Dari hotel ke Changi Airport aku bayar 15 SGD (siang hari).
  • Sisanya jalan kaki 💗

MAKAN (Rp 400.000)

  • Breakfast : bawa dari rumah
  • Lunch : gak kayak pas muda, masih semangat untuk culinary experience, cari-cari makanan hits. Sekarang yang penting halal, tempatnya nyaman, rasanya enak, bisa buat bayi dan harganya ramah di kantong. Jadi, selama di SG kemarin, aku cuma makan di resto 1 kali saat makan siang. Itupun selalu di Nandos. 1 porsi ayam-nya yang bagian dada bisa dimakan bertiga dengan anakku. Aku pesan 3 side dish, garlic bread untuk anakku, kentang dan nasi untuk orang tua. Minumnya kami bawa air mineral sendiri, wkwk.
  • Dinner : jaga-jaga bawa Popmie

What to bring?


  • Stroller yang compact dan jangan lupa bawa raincover serta tasnya. Aku pake Hybrid Cabi.
  • Tas bayi yang isinya perlengkapan ganti popok, baju ganti, snack dan minuman, mainan bayi, payung, nursing cover, first aid kit buat bayi dan obat-obatan, jaket (gak perlu selimut bikin repot, hehe), snack puffs bayi buat hiburan kalau dia harus nunggu (misal saat orang tua solat, selama di bandara, atau menunggu waktu take off).
  • Tas berisi barang pribadi ibu dan ayah.
  • Sewa pocket wifi Iziroam. Murah meriah 3 hari cuma Rp 100.000 untuk dipakai berdua dengan suami. Pesannya bisa lewat Traveloka (jangan lupa saat promo yaa, wkwk).






Tips selama perjalanan

  • Usahakan bayi selalu tidur saat di perjalanan. Jadi, ketika sampai di tujuan, dia happy dan gak ganggu jam tidur malamnya. Sayangnya, di hari ke-3 setelah nyusu, baby-ku gak tidur malah main-main di mobil menuju Changi. Dia baru tidur ketika akan sampai di Jewel hahaha. Sisanya, dia selalu tidur di perjalanan. Alhamdulillah...
  • Jangan lupa selalu isi ulang baterai handphone di malam hari. Sebaiknya juga bawa terminal colokan listrik yang lubangnya dari 3 ke 2 (bisa digoogling). 
  • Susui bayi saat take-off. Jadi, gak perlu pakai earmuffs. 
  • Walaupun sekarang era digital, tetap print semua tiket dan itinerary ya. Namanya juga di negara orang lain, jaga-jaga aja.
  • Bawa snack kesukaan bayi yang simple. Aku bawa kurma, keju cubes, dan roti sobek. Nah, buat sarapan atau makan malam, bisa bawa Mac and Cheese atau schotel dari rumah. Di hari ketiga baru makana fortifiksi biar gak bosen, hehe. Untuk orang tuanya bisa bawa Popmie, roti, Energen, kurma, dan cemilan berat kayak brownies gitu.
  • Banyak-banyak berdoa dan bersyukur. Minta sama Allah supaya diberi kesehatan. Alhamdulillah semua lancar banget, gak pernah ada drama anak susah makan atau cranky-cranky gimana gitu. Enjoy banget 💗 Mungkin vibes orangtuanya menular ke anak.

Kalau bisa semua sudah disiapkan se-detil mungkin sebelum berangkat ya. Buatlah itinerary yang di dalamnya ada tugas dan tanggung jawab istri, suami, serta kegiatan anak. Selamat jalan-jalan, Mama-mama! Have fun!

Cheers,

Source: Mama Ira
Editor: Mama Mirza

0 Comments